Koperasi KUD Batu
Nama koperasi ini tidak asing bagi masyarakat Kota Batu, terutama di
kalangan peternak sapi perah. Hal itu disebabkan koperasi tersebut yakni KUD
Batu telah berperan di bidang persusuan sejak 37 tahun silam.Saat itu, tepatnya
pada 1972, KUD Batu masih berstatus badan usaha unit desa (BUUD) Batu. Lima
tahun kemudian, seiring dengan munculnya Inpres Nomor 2/1978 tentang
Pembentukan Koperasi Unit Desa (KUD), maka seluruh anggotanya bersepakat untuk
membentuk KUD Batu.
Kata Batu sendiri selain merupakan nama kota, juga dipanjangkan menjadi
Bebarengan Anggayuh Tentreme Urip yakni bersama-sama meraih ketentraman hidup
menuju kehidupan yang tentram dan sejahtera. Sementara badan hukum KUD tersebut
tercatat no. 518/03-PAD/422-402/2004. Menurut Ketua KUD Batu, Ismail Hasan,
pada 2006 jumlah anggota koperasi tersebut sebanyak 1.865 orang, kemudian terus
meningkat menjadi 1.900 orang pada 2007.
“Pada 2008 hingga sekarang, anggota KUD Batu sudah berkembang mencapai 2.000 orang lebih,” katanya.
Peningkatan jumlah anggota itu dinilai sebagai bukti bahwa kesadaran masyarakat di daerah yang baru beberapa tahun berubah status menjadi kota administratif ini cukup tinggi guna mempercayakan kesejahteraannya kepada lembaga perkoperasian.
KUD Batu mempunyai usaha inti di bidang penyerapan susu sapi perah dari anggota, produksi susu siap minum sekaligus mengelola peternakan sapi. Selain itu menangani pembuatan pakan ternak, holtikultura, warung serba ada, simpan pinjam, pelayanan pembayaran rekening listrik, pengembangan pertanian, budidaya lebah dan usaha ritel/swalayan.
Jenis-jenis usaha tersebut, hingga saat ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 172 orang. KUD Batu hingga saat ini juga telah menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan di berbagai sektor seperti Perum Perhutani, PT PLN (Persero), Bank BNI, Bank Bukopin, Bank Mandiri dan Bank Indonesia serta PT Nestle Indonesia.Ismail mengatakan KUD Batu sejak beberapa tahun lalu juga mengembangkan usaha pengolahan susu pasteurisasi yang dipasarkan dengan merek dagang Koperasi Susu Batu (KSB). Penjualannya melibatkan mitra swasta yakni PT Putih Lestari Bandung.
“Pada 2008 hingga sekarang, anggota KUD Batu sudah berkembang mencapai 2.000 orang lebih,” katanya.
Peningkatan jumlah anggota itu dinilai sebagai bukti bahwa kesadaran masyarakat di daerah yang baru beberapa tahun berubah status menjadi kota administratif ini cukup tinggi guna mempercayakan kesejahteraannya kepada lembaga perkoperasian.
KUD Batu mempunyai usaha inti di bidang penyerapan susu sapi perah dari anggota, produksi susu siap minum sekaligus mengelola peternakan sapi. Selain itu menangani pembuatan pakan ternak, holtikultura, warung serba ada, simpan pinjam, pelayanan pembayaran rekening listrik, pengembangan pertanian, budidaya lebah dan usaha ritel/swalayan.
Jenis-jenis usaha tersebut, hingga saat ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 172 orang. KUD Batu hingga saat ini juga telah menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan di berbagai sektor seperti Perum Perhutani, PT PLN (Persero), Bank BNI, Bank Bukopin, Bank Mandiri dan Bank Indonesia serta PT Nestle Indonesia.Ismail mengatakan KUD Batu sejak beberapa tahun lalu juga mengembangkan usaha pengolahan susu pasteurisasi yang dipasarkan dengan merek dagang Koperasi Susu Batu (KSB). Penjualannya melibatkan mitra swasta yakni PT Putih Lestari Bandung.
terimkasih atas informasinya, kami selaku mitra usaha peternak, koperasi atau perusahaan bersedia membantu dalam penyediaan milkcan dan ember perah susu stainless dan alumunium dengan berbagai type dan ukuran, untuk lebih jelasnya silahkang kunjungi Milkcan stainless
BalasHapus